Indahnya Tawakal.
Seorang bertanya kepada dirinya, bagaimanakah caranya kita memiliki keindahan rasa dalam hati pada setiap kegelisahan? Yang pasti dan tidak terpungkiri ialah bagaimana cara kita mengingat Allah dalam setiap kegelisahan itu sendiri.
Tak banyak yang memikirkan bagaimana cara ia menyikapi kegelisahan yang ia hadapi dengan keyakinan bahwa kegelisahan itu adalah cara bagaimana Allah mengingatkan ia kepada-Nya.
Kita mengeluh, namun waktu tak pernah mempedulikan apa yang kita keluhkan. Kita putus asa, namun waktupun terus berputar dan tidak pernah memikirkan apa yang kita sesalkan.
Pertolongan manusia, keluarga, teman, atau bahkan sahabat tidaklah lebih dari waktu yang bisa mereka berikan kepada kita yang meminta pertolongan dan tidak selamanya mereka bisa selalu ada ketika kita membutuhkan.
Boleh jadi itu jalan Allah memanggil hamba-Nya untuk meminta pertolongan kepadaNya.
Ketika air sungai yang mengalir dengan kesabarannya mampu menemukan muara air lautan, mengapa kita sebagai manusia tidak mampu menemukan keyakinan dalam hati untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan.
Kebahagiaan adalah bagaimana kita mempelajari ujian dengan keikhlasan. Sedangkan keikhlasan adalah bagaimana kita memberikan kebahagiaan untuk orang lain dengan kesabaran. Cukuplah Allah sebagai tempat di mana kita mencari pertolongan. Dan cukuplah Rasulullah sebagai contoh bagaimana kita mempelajari kehidupan dengan keikhlasan dan kesabaran.
Rosulullah bersabda, "Andaikan kalian tawakal kepada Allah dengan sebenarnya, maka Allah akan memberi rizqi kepada kalian seperti memberi rizqi kepada burung. Mereka pergi pagi hari dengan perut kosong dan pulang sore hari dgn perut kenyang" (shahih Tirmidzi)
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rizqi dari arah yang tak disangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya" (Qs. Ath-Thalaaq:2-3)
Hanya manusia yang berjiwa tangguh yang mampu memberikan keindahan dalam setiap ujian. Dan hanya orang yang berjiwa lemah yang suka menciptakan angan-angan dalam setiap ujian. Tidak akan pernah ada orang yang sukses tanpa adanya usaha (ikhtiar) sebaliknya tidak akan pernah hadir kesuksesan kepada seseorang tanpa adanya tawakal.
Rasulullah bersabda, "Sungguh mengagumkan urusannya orang mukmin itu, semua urusannya menjadi kebaikan untuknya…" (HR. Muslim)
Dan cara bagaimana kita bisa tersenyum dalam setiap ujian adalah bagaimana mana kita mengenal Allah dalam setiap ibadah kita.
Dari Abu Hurairoh, Nabi bersabda, "Akan masuk surga suatu kaum, hati mereka seperti hati burung” (HR. Muslim) maknanya adalah dalam merealisasikan tawakal.
Rosulullah bersabda, “Andaikan kalian tawakal kepada Allah dengan sebenarnya, niscaya Allah akan memberi rizqi kepada kalian seperti memberi rizqi kepada burung. Mereka pergi pagi hari dengan perut kosong dan pulang sore hari dengan perut yang kenyang” (shahih Tirmidzi, beliau berkata, ‘hadits hasan sohih)
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya” (Qs. ath-Thalaaq:2-3)
Akhukum fillah...
Seorang bertanya kepada dirinya, bagaimanakah caranya kita memiliki keindahan rasa dalam hati pada setiap kegelisahan? Yang pasti dan tidak terpungkiri ialah bagaimana cara kita mengingat Allah dalam setiap kegelisahan itu sendiri.
Tak banyak yang memikirkan bagaimana cara ia menyikapi kegelisahan yang ia hadapi dengan keyakinan bahwa kegelisahan itu adalah cara bagaimana Allah mengingatkan ia kepada-Nya.
Kita mengeluh, namun waktu tak pernah mempedulikan apa yang kita keluhkan. Kita putus asa, namun waktupun terus berputar dan tidak pernah memikirkan apa yang kita sesalkan.
Pertolongan manusia, keluarga, teman, atau bahkan sahabat tidaklah lebih dari waktu yang bisa mereka berikan kepada kita yang meminta pertolongan dan tidak selamanya mereka bisa selalu ada ketika kita membutuhkan.
Boleh jadi itu jalan Allah memanggil hamba-Nya untuk meminta pertolongan kepadaNya.
Ketika air sungai yang mengalir dengan kesabarannya mampu menemukan muara air lautan, mengapa kita sebagai manusia tidak mampu menemukan keyakinan dalam hati untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan.
Kebahagiaan adalah bagaimana kita mempelajari ujian dengan keikhlasan. Sedangkan keikhlasan adalah bagaimana kita memberikan kebahagiaan untuk orang lain dengan kesabaran. Cukuplah Allah sebagai tempat di mana kita mencari pertolongan. Dan cukuplah Rasulullah sebagai contoh bagaimana kita mempelajari kehidupan dengan keikhlasan dan kesabaran.
Rosulullah bersabda, "Andaikan kalian tawakal kepada Allah dengan sebenarnya, maka Allah akan memberi rizqi kepada kalian seperti memberi rizqi kepada burung. Mereka pergi pagi hari dengan perut kosong dan pulang sore hari dgn perut kenyang" (shahih Tirmidzi)
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rizqi dari arah yang tak disangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya" (Qs. Ath-Thalaaq:2-3)
Hanya manusia yang berjiwa tangguh yang mampu memberikan keindahan dalam setiap ujian. Dan hanya orang yang berjiwa lemah yang suka menciptakan angan-angan dalam setiap ujian. Tidak akan pernah ada orang yang sukses tanpa adanya usaha (ikhtiar) sebaliknya tidak akan pernah hadir kesuksesan kepada seseorang tanpa adanya tawakal.
Rasulullah bersabda, "Sungguh mengagumkan urusannya orang mukmin itu, semua urusannya menjadi kebaikan untuknya…" (HR. Muslim)
Dan cara bagaimana kita bisa tersenyum dalam setiap ujian adalah bagaimana mana kita mengenal Allah dalam setiap ibadah kita.
Dari Abu Hurairoh, Nabi bersabda, "Akan masuk surga suatu kaum, hati mereka seperti hati burung” (HR. Muslim) maknanya adalah dalam merealisasikan tawakal.
Rosulullah bersabda, “Andaikan kalian tawakal kepada Allah dengan sebenarnya, niscaya Allah akan memberi rizqi kepada kalian seperti memberi rizqi kepada burung. Mereka pergi pagi hari dengan perut kosong dan pulang sore hari dengan perut yang kenyang” (shahih Tirmidzi, beliau berkata, ‘hadits hasan sohih)
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya” (Qs. ath-Thalaaq:2-3)
Akhukum fillah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar